Langsung ke konten utama

PROFIL PPM MBS YOGYAKARTA




PROFIL SINGKAT 
PONDOK PESANTREN MODERN
MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL
MBS 2 Prambanan Klaten

                                                


PENDAHULUAN
Muhammadiyah sebagai Organisasi besar di Indonesia selama ini telah ikut berperan serta dalam membenahi kondisi bangsa, khususnya dalam mempersiapkan kader generasi baru untuk membebaskan bangsa dari keterpurukan akhlak dan mental. 
Sebagai wujud nyata dari peran serta Muhammadiyah tersebut Warga Muhammadiyah di Kecamatan Prambanan melalui Pimpinan Cabang Muhammadiyah Prambanan Klaten telah bekerjasama dengan Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School yang terletak di Desa Bokoharjo Prambanan Sleman DIY dalam pengelolaan Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah diwilayah Prambanan Klaten. 
Bentuk kerjasama dalam dunia pendidikan ini diwujudkan dalam pengelolaan SMP Muhammadiyah 17 Prambanan Klaten yang dikembangkan menjadi Pondok Pesantren Modern dengan sistem asrama (Boarding School) Sehingga pengelolaan sekolah muhammadiyah ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari MBS Yogyakarta dan yang merupakan cabang kedua dari PPM MBS Yogyakarta yang selanjutnya disebut sebagai MBS 2 Yogyakarta di Prambanan Klaten.
Tahun Pelajaran 2014-2015 menjadi awal bagi MBS 2 Yogyakarta untuk memulai proses pendidikan. 

BENTUK DAN NAMA SATUAN PENDIDIKAN
MBS 2 Prambanan Klaten merupakan Cabang resmi dari MBS Yogyakarta yang berbentuk Pondok Pesantren Modern dengan satuan pendidikan jenjang SMP yaitu SMP Muhammadiyah 17 Prambanan. Bentuk dari sekolah ini adalah Boarding School (Sekolah Berasrama)  yang mengharuskan peserta didik tinggal dalam lingkungan asrama.  Dengan konsep kurikulum model perpaduan antara Ilmu Umum dan Ilmu Agama.

TUJUAN

Tujuan dari didirikannya PPM MBS ini adalah sebagai upaya membentuk lembaga pendidikan yang dapat mencetak kader bangsa yang kuat secara iman, berilmu, dan berakhlak mulia. Sehingga kedepan alumni MBS dapat menjadi ulama intelektual dan intelektual ulama yang diharapkan turut serta membangun bangsa sesuai perkembangan jaman.

VISI DAN MISI
“Terbentuknya lembaga pendidikan berkualitas dalam membentuk kader Muhammadiyah yang berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah”.
Visi Muhammadiyah Boarding School tersebut mencerminkan profil dan cita-cita Muhammadiyah Boarding School, antara lain  :
1. Berorientasi pada keunggulan Islam dan teknologi dengan memperhatikan potensi masa kini mampu bersaing dan harus terdepan.
2. Sesuai dengan norma agama Islam dalam rangka pemurnian ajaran Tauhid dan harapan masyarakat.
3.  Sebagai sekolah ang berbasis Islam dengan penerapan tekhnologi berdasarkan pada Al Qur’an dan As Sunah.
4.  Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dan arah yang jelas. Misi sekolah yang disusun berdasarkan visi diaas antara lain sebagai berikut 
5.  Menjadikan peserta didik/santri untuk menjadi pelopor, penggerak dan penyempurna nilai-nilai Islam
6.  Menjadikan peserta didik/santri untuk senantiasa memelihara nilai ajaran Islam berdasarkan Al Qur’an dan As Sunah
7.  Menyiapkan peserta didik yang profesional berkhidmad kepada umat melalui pengembangkan model dan manajemen pendidikan yang berkesinambungan dengan terfokus pada pembinaan aqidah, akhlak dan ibadah sesuai sunnah Rasulullah.
8.  Menyiapkan kader bangsa yang faqih ( faham agama dengna baik) dan berwawasan luas serta mewujudkan generasi bangsa yang Islami bersih dan bermartabat.

                                            
CIRI KHAS PESANTREN

MBS 2 memiliki beragam keunggulan yang menjadi ciri khas pesantren, diantaranya : 
1.        Kurikulum keseimbangan yang memadukan kurikulum dari Pemerintah (KEMENDIKNAS) dan Model Kurikulum Pesantren Modern. 
2.        Program Tahfidz dengan Terjemahan,  tingkat SMP hafal 2 juz dengan terjemahan.
3.        Penggunaan International Language ( Bahasa Arab dan Inggris ) dalam kehidupan sehari-hari di Pesantren
4.        Qiroat wa bahsul Kutub
5.        Program penyaluran Minat Bakat
6.        Potensi individu ( bimbel private )
7.        Jam’iyyah / study club ( Hadist, Bahasa Arab dan Inggris )
8.        Program Amal Bhakti Santri
9.        Program Duta Dakwah Santri ( untuk santri tingkat SMA )


KONDISI OBJEKTIF PESANTREN

A.  Kurikulum Yang dikembangkan
MBS 2 menerapkan kurikulum yang sama dengan MBS Pusat dengan memadukan Kurikulum antara Pendidikan Nasional (DIKNAS) dan Kurikulum Pondok Pesantren Modern.
Dengan Kurikulum Diknas dan Pesantren yang terpadu sehingga Mata Pelajaran yang diselenggarakan selama KBM berlangsung mencakup seluruh materi umum dan agama.

Motto dan Program   :   ”Membina Iman, Ilmu dan Akhlak”
Program ini didesain untuk menunjang peningkatan tersedianya kader ulama dan potensi akademi, pembinaan sikap, watak dan kepribadian, serta penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Islam.


Program ini meliputi  :
1.        Belajar di Asrama secara Mandiri malam hari
2.        Pembinaan sikap, kepribadian, penghayatan dan pengalaman nilai Islam
3.        Leadership melalui kegiatan organisasi kesiswaan dan kepramukaan dengan muatan syar’i
4.        Kepekaan sosial melalui kegiatan Amal Bhakti Santri
5.        Kemampuan Dakwah melalui kegiatan Duta Dakwah Santri

Program Penunjang
1.    Pengayaan. Ilmu umum dan ‘ulum syar’iyah remedial teaching bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menguasai ilmu dasar.
2.  Matrikulasi bahasa arab dan Inggris mulai kelas VII, bahasa pengantar KBM di kelas menggunakan bahasa Arab dan Inggris
3.        Bimbingan belajara Intensif Ujian Akhir Nasional ( UAN) ketika siswa duduk di kelas VII  SMP
4.        Pengembangan Tekhnologi dan Informasi
5.        Program Penelusuran Minat dan Bakat

Program Unggulan Pesantren
1.        Tahfidz Al Quran : Hafal Al Qur’an 5 Juz beserta terjemahannya
2.        Qiroat wa bahsul Kutub
3.        Program penyaluran Minat Bakat
4.        Potensi individu ( bimbel private )
5.        Jam’iyyah / study club ( Hadist, Bahasa Arab dan Inggris )
6.        Program Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
7.        Program Amal Bhakti Santri

Target Lulusan
1.      Anak menguasai dua Bahasa yaitu Bahasa Arab sebagai umat serta Bahasa Agama, dan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Internasional
2.        Anak mampu menjadi pemimpin yang berakhlak karimah, adil, tegas dan bersih
3.   Anak mampu menganalisa situasi dan kondisi lingkungan dan memiliki wawasan yang luas berdasarkan Al Quran dan Sunnah



4.     Anak mampu bersaing dibidang ilmu pengetahuan dan keagamaan dalam memperebutkan sekolah yang bermutu baik di dalam dan luar negeri. 


A.      Sistem Manajemen Pengelolaan Pesantren
Pengelolaan Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School 2 dibawah PCM Prambanan Klaten yang membentuk Struktur tertinggi disebut DPP ( Dewan Pertimbangan Pesantren)
Secara Pengelolaan PPM MBS Yogyakarta seperti dalam Struktur dibawah ini  :

.
Keterangan  :
1.    Dewan Pertimbangan Pesantren (DPP)MBS Yogyakarta bertanggungjawab penuh     terhadap pengawasan Keuangan, Sistem Pendidikan, dan Pembangunan Pondok.
2.  Direktur Utama sebagai Pelaksana Kebijakan dari DPP dalam proses pendidikan dan Kepondokan

3.    Direktur Utama dibantu 4 orang Wakil Direktu (WADIR) yaitu :
       a.  Wadir Bidang Pendidikan   : Bertanggungjawab terhadap proses pendidikan di  pesantren sebagai koordinator Kepala Sekolah ( SMP dan SMA )    
       b.  Wadir Bidang Kem’ahadan :   Bertanggungjawab terhadap segala kegiatan santri selama berada di asrama, terkait kedisiplinan, ibadah, bahasa, dan lain-lainnya.
       c.  Wadir Bidang Rumah Tangga  :  Bertanggunjawab terhadap segala kebutuhan rumah tangga, sarana prasarana pesantren.
       d. Wadir Bidang Ekonomi Pesantren :   Bertanggungjawab terhadap pengelolaan unit usaha untuk pengembangan ekonomi produktif di pesantren.
4.    Kepala Sekolah sebagai penanggungjawab terhadap proses pendidikan masing-masing tingkatan secara formal (SMP maupun SMA) dan menjalin komunikasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.

C.  Stuktur Program Kurikulum   
NO
MAPEL
ALOKASI  WAKTU (JJM)
KLS VII (1)
KLS VIII (2)
KLS IX (3)
1
Aqidah
1
1
1
2
Fiqih
2
2
2
3
Al Quran
1
1
1
4
Hadits
1
1
1
5
Tarikh
1
1
1
6
Kemuh
1
1
1
7
Tamrin Lughoh
5
4
4
8
Imla'
1
1
1
9
Insya'
1
1
10
Khot (seni budaya)
1
1
1
11
Akhlak
1
12
Mahfuzhat
1
1
1
13
Mutholaah
3
3
3
14
Nahwu
2
2
15
Shorof
1
1
1
16
Tajwid
1
17
Matematika
6
6
6
18
Bahasa Indonesia
4
4
4
19
Bahasa Inggris
6
6
6
20
Fisika
4
4
4
21
Biologi
4
4
4
22
IPS
4
4
4
23
PKN
2
2
2
24
Penjaskes (Olahraga)
2
2
2
25
Bahasa Jawa
2
2
2
26
TIK
2
2
2
JUMLAH
57
57
57

D.   Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Tenaga pendidik di MBS 2 terdiri dari tenaga-tenaga profesional berasal dari lulusan perguruan tinggi dari dalam maupun luar negeri. Jumlah tenaga Pendidik dan kependidikan yang terlibat di MBS 2 sebanyak 35 Ustadz dan Ustadzah. Dengan rincian pembina sebanyak 8 orang dan 14 ustadz yang mengampu materi kepondokan, sedangkan sisanya adalah ustadz ustadzah yang mengajar materi umum. 
 PPM MBS 2 dipimpin oleh Ustadz Muhammad Taufik, beliau lahir di Sleman DIY pada tanggal 27 Januari 1982. Setelah lulus dari sekolah dasar negri di daerahnya, pada tahun 1994 beliau melanjutkan studi ke pondok pesantren Al-Mukmin Ngruki untuk mengambil jenjang Stanawiyah dan Aliyah. Pada tahun 2000 beliau melanjutkan studinya ke Al-Azhar Mesir. Dan pulang ke Indonesia pada tahun 2010, untuk melanjutkan program pascasarjana di UIN Sunan Kalijaga. Beliau  mengabdikan dirinya di PPM MBS Pusat mulai dari tahun 2011, dan ikut terlibat dalam pembentukan MBS 2. Dan mulai tahun 2014 beliau diamanahi untuk memegang MBS 2.


E. Profil Santri
      Santri  yang ikut bersekolah di pondok pesantren MBS Prambanan wajib untuk mukim di dalam asrama. Persebaran asal santri juga merata dari penjuru Indonesia, dan bahkan untuk tahun ini santri di MBS Prambanan ada yang berasal dari Malaysia. Saat ini jumlah santri yang mondok di MBS sebanyak 145 santri.
      Pada tahun pertama, santri yang diterima di PPM MBS Prambanan berjumlah 80 anak, dan sampe saat ini yang masih bertahan mengikuti pembelajaran di MBS berjumlah 66 santri. Sedang tahun kedua jumlah santri yang diterima sebanyak 81 anak, dan yang bertahan sampe saat ini berjumlah 79 santri.
      Berikut data santri yang mondok di PPM MBS 2 Prambanan :

F. Kondisi Fisik ( Asrama dan Masjid )
Gedung asrama dan sekolah yang dipakai PPM MBS 2 Prambanan menempati bekas gedung sekolah SMP Muhammadiyah 17 Prambanan, dengan beberapa penambahan sarana dan juga local kelas. Jumlah ruang yang dipakai asrama saat ini berjumlah 8 ruang, sedangkan yang dipergunakan untuk kegiatan sekolah sebanyak 4 kelas.
Menempati  ruang seluas 7 x 8 m setiap ruang asrama diisi 10 ranjang dan 10 almari dengan system ranjang bertingkat.  Untuk ruang belajar juga menggunakan ruang seluas 7 x 8 dengan diisi 40 kursi untuk setiap kelasnya.
       PPM MBS 2 Prambanan belum memiliki masjid yang bisa digunakan untuk melaksanakan shalat jumat, untuk keperluan itu santri masih harus ikut shalat Jumat di masjid Desa Tlogo yang bertempat disebelah area pesantren. Sedang untuk shalat jama’ah maupun pembinaan dan kegiatan kepondokan lainnya MBS 2 menggunakan ruangan kosong berukuran 120 m2 yang difungsikan sebagai Mushalla.  Untuk jumlah kamar mandi dan wc yang ada sebanyak 21 buah, dengan wc yang bisa dipake sejumlah 18 buah.
G. Kitab yang dikaji
      Kitab yang digunakan di MBS merupakan perpaduan antara kitab-kitab klasik dan juga kitab-kitab kontemporer. Dan beberapa materi masih mengambil dari beberapa rujukan kitab klasik yang kemudian dirangkum dan disusun sesuai tema pembahasan. Contoh beberapa kitab yang digunakan di MBS adalah: Bidang  Hadits menggunakan Riyadhus Sholihin dan Bulughul marom. Bidang ilmu alquran menggunakan kitab Aisar Tafasir dan juga tafsir Jalalain. Bidang ilmu fiqih menggunakan Mulakhos Fiqhi. Tarikh menggunakan Khulasoh Nurul Yaqin. Aqidah menggunakan Kitab Tauhid. Sedangkan bahasa arab menggunakan Nahwu Muyassar, Qawaid Shorfiyah, Amtsilah Tasrifiyah, Al’Arabiyah Li Nasiin, dan lain sebagainya.
    System pengkajiannya juga menggunakan system perpaduan antara system klasik dan system kontemporer. Ada beberapa materi pelajaran yang masuk di jam sekolah tetapi juga tidak meninggalkan system sorogan di luar jam sekolah. 
                       
H. PENUTUP
Demikian Profil singkat MBS 2 Prambanan Klaten Jawa Tengah ini untuk dapat diketahui sebagai gambaran awal keberadaan Pondok Pesantren Modern.  Kami berharap adanya dukungan seluruh pihak terkait untuk kemajuan lembaga pendidikan untuk kemajuan Islam khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Prambanan,  24/10/2015
Pimpinan MBS Prambanan


M. Taufik, Lc., M.Pd.I
NBM. 1110901

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SELAMAT DATANG DI  PONDOK PESANTREN MODERN  MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL YOGYAKARTA

Kegiatan Amal Bakti Santri (ABS)

Jenis kegiatan: Sosial Kemasyarakatan Kegiatan ABAS adalah kegiatan pengenalan anak untuk belajar sosial kemasyarakatan, pengenalan anak dalam hidup bermasyarakat. dan merupakan pembelajaran learning by doing. Anak dikirim ke daerah terpencil dan dititipkan kepada keluarga yg tidak mampu dan anak diwajibkan untuk terjun ke masyarakat, dan ikut membantu keluarga yg ditempati, apapun aktifitas pekerjaannya. ABAS 4 dilakukan di Kecamatan Rongkop Gunungkidul selama 5 hari. Dokumentasi Kegiatan ABS: 1. Pemberangkatan   2. Kegiatan Anak di Rumah     3. Kegiatan TPA     4. Kegiatan Baksos untuk Masyarakat Setempat  

Video Profil Sekilas Tentang PPM MBS Yogyakarta

Lembaga pendidikan di Muhammadiyah jumlahnya beribu-ribu, tetapi jika berbicara masalah pengkaderan lewat pendidikan Muhammadiyah maka kita cenderung kembali ke sistem pendidikan ala pesantren, pendidikan berasrama atau orang asing menyebutnya dengan boarding school. Jarang pendidikan, kalau boleh dibilang tidak ada, yang tanpa asrama dibilang sebagai pendidikan kader. Karenanya, meski Muhammadiyah mempunyai ribuan kader tetapi jumlah kader Muhammadiyah tidak sebanding dengan jumlah pendidikan yang dimilikinya. Oleh karena itu perguruan Muhammadiyah paling sering mendapat sorotan, terkait dengan lemahnya perkaderan Muhammadiyah. Pendidikan kader yang telah ada di tingkat pusat maupun lokal belum bisa memberikan kontribusi yang besar sebagai pencetak kader Muhammadiyah yang berkualitas, hal ini dibuktikan dengan kekurangan kader Muhammadiyah di daerah-daerah. Adapun kader Muhammadiyah yang ada banyak mengalami degradasi moral yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang menyebabkan