Lembaga pendidikan di Muhammadiyah jumlahnya beribu-ribu, tetapi jika berbicara masalah pengkaderan lewat pendidikan Muhammadiyah maka kita cenderung kembali ke sistem pendidikan ala pesantren, pendidikan berasrama atau orang asing menyebutnya dengan boarding school. Jarang pendidikan, kalau boleh dibilang tidak ada, yang tanpa asrama dibilang sebagai pendidikan kader. Karenanya, meski Muhammadiyah mempunyai ribuan kader tetapi jumlah kader Muhammadiyah tidak sebanding dengan jumlah pendidikan yang dimilikinya. Oleh karena itu perguruan Muhammadiyah paling sering mendapat sorotan, terkait dengan lemahnya perkaderan Muhammadiyah. Pendidikan kader yang telah ada di tingkat pusat maupun lokal belum bisa memberikan kontribusi yang besar sebagai pencetak kader Muhammadiyah yang berkualitas, hal ini dibuktikan dengan kekurangan kader Muhammadiyah di daerah-daerah. Adapun kader Muhammadiyah yang ada banyak mengalami degradasi moral yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang menyebabkan